Wisata

Pagelaran Wayang Purwo, Wisanggeni Kromo Oleh Ki Dalang Anom Surono

Published

on

Sumber Video

Di Kerajaan Sunyapura, Mustikadarma sedang duduk bersama putrinya, yaitu Mustikawati. Tidak berapa lama kemudian datanglah Dorna dan Sengkuni. Setelah saling memberi salam, Dorna pun menyampaikan maksud kedatangannya adalah untuk melamar Mustikawati sebagai calon istri Lesmana Mandrakumara. Ia pun memuji-muji Lesmana sebagai putra mahkota Kerajaan Hastina yang kelak akan menggantikan ayahnya, yaitu Duryudana. Itu artinya, Mustikawati kelak akan menjadi permaisuri raja.

Mustikadarma berkata bahwa soal jodoh, ia menyerahkan sepenuhnya kepada sang putri. Belum sempat Mustikawati menjawab lamaran tersebut, tiba-tiba datang Antasena, putra Arya Wrekodara. Ia juga datang untuk melamar Mustikawati sebagai calon istri adik sepupunya, yaitu Bambang Wisanggeni.

Sengkuni menyela. Ia mengatakan bahwa pihak Kerajaan Hastina lebih dulu datang ke Kerajaan Sunyapura untuk melamar Mustikawati. Itu artinya, pihak mereka yang lebih berhak mendapatkan jawaban dari Mustikadarma. Antasena yang pandai bicara mengatakan dirinya dan Sengkuni adalah sama-sama tamu, maka tidak sepantasnya sesama tamu saling mengatur.

Dorna lalu menagih jawaban Mustikadarma, apakah lamaran pihak Kerajaan Hastina dapat diterima. Mustikadarma menjawab, dirinya sebagai orang tua hanya bisa merestui. Mengenai urusan memilih suami, semuanya diserahkan kepada Mustikawati.

Setelah mendapat izin dari sang ayah, Mustikawati pun berkata bahwa ia ingin bisa mendapatkan pusaka Cupumanik Gambar Jagad. Barangsiapa bisa mewujudkan keinginannya itu, maka orang itulah yang akan ia pilih menjadi calon suami. Mendengar itu, Sengkuni mengejek Mustikawati yang hanya seorang putri negara kecil tetapi memiliki keinginan muluk-muluk. Tidak perlu susah payah meminta yang aneh-aneh seperti itu, cukup katakan saja berapa biaya mahar yang diinginkan, maka Kerajaan Hastina akan membayar lunas tanpa takut kehabisan harta.

Mustikawati menjawab, Sengkuni janganlah merendahkan para wanita sebagai kaum yang gila harta. Tidak semua wanita bisa dibeli dan dipameri harta kekayaan serta emas permata. Jika memang Lesmana Mandrakumara tidak sanggup mewujudkan Cupumanik Gambar Jagad juga tidak masalah. Masih ada laki-laki lain yang sanggup mendapatkannya.

Antasena ikut mengejek Kerajaan Hastina yang selalu gagal dalam sayembara memperebutkan wanita, sehingga wajar jika sekarang gentar dan mengemukakan seribu alasan. Ia lalu mohon pamit kepada Mustikadarma dan Mustikawati untuk mencari cupumanik tersebut. Dorna tidak mau ketinggalan. Ia segera mengajak Sengkuni pergi mencari benda pusaka itu.

Setelah kedua pihak pergi, tiba-tiba datang pula Boma Narakasura dari Kerajaan Trajutresna yang juga ingin melamar Mustikawati sebagai calon istri. Mustikawati menjawab, dirinya bersedia menikah asalkan ada laki-laki yang mampu mewujudkan keinginannya, yaitu menghadirkan Cupumanik Gambar Jagad.

Mendengar jawaban itu, Boma pun mohon pamit undur diri meninggalkan Kerajaan Sunyapura.

2 of 9