Wisata

Pagelaran Wayang Purwo, Wisanggeni Kromo Oleh Ki Dalang Anom Surono

Published

on

Sumber Video

Dorna dan Sengkuni keluar dari istana Sunyapura di mana Dursasana, Srutayu, Kartamarma, Durmagati, dan para Kurawa lainnya telah menunggu. Dorna merasa bingung entah ke mana harus mencari Cupumanik Gambar Jagad. Sengkuni berkata, urusan mencari cupumanik adalah tugas Dorna, sedangkan dirinya dan para Kurawa bertugas untuk menyingkirkan pesaing. Dalam hal ini, yang harus disingkirkan adalah Antasena agar tidak kembali ke tempat Bambang Wisanggeni.

Durmagati berkata bahwa Antasena adalah putra Arya Wrekodara, dan selama ini para Kurawa sering dibuat kocar-kacir saat bertarung melawan Antareja ataupun Gatutkaca. Maka, niat untuk menjegal Antasena lebih baik diurungkan saja, karena yang lebih penting adalah bersatu mencari Cupumanik Gambar Jagad.

Sengkuni menjawab, Antasena tidak perlu ditakuti karena wujudnya berbeda dengan kedua kakaknya yang gagah perkasa. Antasena ini tubuhnya lebih kecil, wajahnya lugu dan polos, sepertinya hanya pandai bicara saja dan tidak memiliki kesaktian apa-apa. Lebih cepat disingkirkan tentu lebih baik.

Sengkuni telah menetapkan demikian. Pasukan pun dibagi menjadi dua. Dorna membawa setengah rombongan mencari Cupumanik Gambar Jagad, sedangkan Sengkuni bersama sisanya mengejar Antasena.

Sementara itu, Antasena yang sedang dalam perjalanan menuju tempat Bambang Wisanggeni tiba-tiba dihadang Sengkuni, Dursasana, dan para Kurawa lainnya. Tanpa banyak bicara, mereka pun menyerang pemuda itu. Namun, sungguh di luar dugaan, Antasena yang berwajah polos dan lugu ternyata memiliki kesaktian di atas Antareja dan Gatutkaca. Sambil bercanda ia menghajar para Kurawa. Dursasana dan adik-adiknya pun dibuat babak belur, termasuk Sengkuni pula. Namun, Antasena teringat bahwa dirinya harus segera melapor kepada Bambang Wisanggeni sehingga tidak ada waktu untuk bermain-main seperti ini.

3 of 9