Wisata

Pagelaran Wayang, Ki H. Manteb Soedarsono – Puntodewo Jumeneng Ratu

Published

on

Sumber Video

Takluknya Prabu Wisapati dan Patih Mayasura

Raden Bratasena dan Raden Permadi telah sampai di hadapan Prabu Wisapati dan Patih Mayasura. Kedua raksasa itu terkejut mereka bisa melewati perangkap sihir. Terjadilah pertarungan di antara mereka. Selang agak lama, Raden Bratasena berhasil meringkus Prabu Wisapati, sedangkan Raden Arjuna yang bersenjatakan Oyod Bayura mampu menangkal sihir Patih Mayasura dan menangkap raksasa itu.

Petruk dan Bagong telah berhasil menemukan di mana Raden Puntadewa disembunyikan. Raden Puntadewa lalu memerintahkan Raden Bratasena agar melepaskan Prabu Wisapati. Raden Bratasena menolak karena itu akan sangat berbahaya. Namun, Raden Puntadewa memintanya untuk tidak membantah, karena ia sudah tahu kalau Prabu Wisapati adalah penjelmaan seorang dewa, bernama Batara Wiswakarma.

Prabu Wisapati gembira mengetahui Raden Puntadewa dapat menebak jati dirinya. Ia lalu bercerita bahwa dirinya memang penjelmaan dewa ahli bangunan bernama Batara Wiswakarma. Dahulu kala pernah terjadi perang antara Batara Indra melawan Batara Kala. Dalam perang itu Batara Wiswakarma memihak Batara Kala. Akhirnya, Batara Kala dapat dikalahkan oleh Batara Wisnu yang memihak Batara Indra, sedangkan Batara Wiswakarma tertangkap dan dikutuk menjadi raksasa. Batara Wiswakarma memohon ampun dan minta agar dibebaskan dari kutukan. Batara Wisnu menjawab tidak bisa. Batara Wiswakarma harus menjalani hukumannya dan kelak akan ada kesatria sulung dari lima bersaudara yang bisa mengembalikan dirinya menjadi dewa. Batara Wiswakarma menerima hal itu dan ia pun berganti nama menjadi Prabu Wisapati.

Demikianlah kisah hidup Prabu Wisapati. Ia mendengar kabar bahwa sahabatnya yang bernama Prabu Jin Yudistira telah dikalahkan oleh Raden Puntadewa. Maka, ini bisa menjadi sarana baginya untuk bisa bertemu dengan sulung para Pandawa itu. Kini siasatnya telah berhasil. Ia pun meminta kepada Raden Puntadewa agar membebaskannya dari kutukan Batara Wisnu.

Raden Puntadewa sendiri selama diculik Patih Mayasura sempat berdoa memohon petunjuk Yang Mahakuasa. Tiba-tiba muncul Batara Darma yang berbisik di telinganya tanpa diketahui oleh Patih Mayasura. Batara Darma menceritakan siapa jati diri Prabu Wisapati dan bagaimana cara menyembuhkannya dari kutukan. Demikianlah, Raden Puntadewa pun menerapkan apa yang telah diajarkan Batara Darma tadi. Ia menempelkan Pustaka Jamus Kalimahusada pemberian Bagawan Abyasa ke dahi Prabu Wisapati sambil membaca mantra. Tiba-tiba Prabu Wisapati berubah wujud, tidak lagi seorang raksasa melainkan kembali menjadi dewa bernama Batara Wiswakarma.

8 of 10