Wisata

Pagelaran Wayang, Ki H. Manteb Soedarsono – Puntodewo Jumeneng Ratu

Published

on

Sumber Video

Perburuan Penculik Raden Puntadewa

Raden Permadi dan para panakawan akhirnya tiba juga di tempat itu. Raden Bratasena pun mengajaknya untuk pergi bersama menuju Kerajaan Guawindu, merebut kembali sang kakak sulung. Ia lalu meminta Kyai Semar dan Nala Gareng agar mengantarkan Batara Mintuna, Dewi Nagagini, Dewi Arimbi, dan Dewi Urangayu pulang ke Indraprasta. Cukup dirinya dan Raden Permadi saja yang mengejar si penculik.

Demikianlah, Kyai Semar berhasil membujuk Dewi Arimbi agar kembali ke kota Indraprasta bersama yang lain dan tidak lagi menyertai Raden Bratasena mengejar penculik. Ia lalu mempersilakan Batara Mintuna dan Dewi Urangayu, serta Dewi Nagagini agar ikut bersamanya menuju Kerajaan Amarta.

Setelah mereka pergi, Raden Bratasena dan Raden Permadi pun berangkat menuju Guawindu di sebelah utara bersama panakawan Petruk dan Bagong.

Raden Bratasena dan Raden Permadi bersama kedua panakawan telah berhasil menemukan istana Guawindu. Dari luar terlihat seperti gua seram, namun di dalamnya tampak indah luar biasa. Ketika Raden Bratasena menginjak permadani yang terbentang di lorong, tiba-tiba permadani itu berubah menjadi kolam air. Untungnya ia dengan sigap melompat mundur sehingga tidak sampai tercebur ke dalamnya.

Raden Permadi yakin istana Guawindu ini penuh dengan perangkap sihir. Ia pun mengoleskan minyak ajaib Lisah Pranawa pemberian Batara Citrarata (Gandarwa Anggaraparna) di pelupuk matanya. Berkat minyak tersebut, Raden Permadi dapat melihat keadaan yang sebenarnya. Permadani indah yang terhampar kini terlihat aslinya, yaitu kolam air, sedangkan jurang berisi api yang menyala-nyala justru merupakan jalanan yang sesungguhnya. Begitu pula dengan jebakan-jebakan yang lain, semuanya kini terlihat dengan jelas.

Raden Permadi pun berjalan paling depan, sedangkan Raden Bratasena dan para panakawan mengikuti di belakangnya.

7 of 10