Wisata

Pagelaran Wayang, Ki H. Manteb Soedarsono – Puntodewo Jumeneng Ratu

Published

on

Sumber Video

Akurnya Ketiga Istri Raden Bratasena

Raden Bratasena dan Dewi Urangayu mendatangi Dewi Nagagini dan Dewi Arimbi. Raden Bratasena bertanya mengapa Dewi Nagagini menyerang Dewi Arimbi secara tiba-tiba. Dewi Nagagini menjawab dengan ketus. Ia mengingatkan Raden Bratasena bahwa dulu mereka menikah di Kahyangan Saptapratala setelah peristiwa Balai Sigala-gala. Saat itu Raden Bratasena berkata bahwa mereka hanya menikah tapi belum bisa melakukan hubungan badan. Itu karena Raden Bratasena merasa bersalah telah melangkahi Raden Puntadewa yang belum menikah. Maka, Raden Bratasena pun bersumpah tidak akan menyentuh Dewi Nagagini apabila Raden Puntadewa belum memiliki istri.

Dewi Nagagini menerima keputusan suaminya tersebut. Ia rela ditinggal pergi Raden Bratasena yang melanjutkan perjalanan menuju Kerajaan Ekacakra. Hingga pada suatu hari Dewi Nagagini mendengar berita bahwa Raden Puntadewa telah menikah dengan Dewi Drupadi putri Kerajaan Pancala Selatan. Dewi Nagagini merasa senang bahwa itu berarti sebentar lagi sang suami pasti datang untuk menjenguknya. Namun, hari demi hari Raden Bratasena tak kunjung tiba. Sebagai seorang wanita dewasa, Dewi Nagagini mengharapkan bisa segera memiliki anak. Maka, ia pun nekat menyusul Raden Bratasena ke Indraprasta. Namun, di tengah jalan ia justru melihat suaminya sedang berjalan dengan wanita lain. Karena terbakar rasa cemburu, Dewi Nagagini pun berubah menjadi naga dan menyambar Dewi Arimbi seperti kejadian tadi.

Dewi Arimbi terkejut mendengarnya. Ia pun meminta maaf kepada Dewi Nagagini bahwa dirinya sama sekali tidak bermaksud merebut suami orang. Saat menikah, ia sama sekali tidak tahu kalau Raden Bratasena sudah mempunyai istri. Andai saja saat itu ia tahu kalau Raden Bratasena sudah menikah, tentu ia akan memohon kepada suaminya itu agar lebih dulu meminta izin kepada Dewi Nagagini selaku istri pertama. Andaikan Dewi Nagagini tidak mengizinkan, tentu Dewi Arimbi menolak dinikahi Raden Bratasena.

Dewi Arimbi kemudian menyentuh lutut Dewi Nagagini dan meminta maaf kepadanya dengan penuh sopan santun. Dewi Nagagini luluh hatinya. Ia ganti meminta maaf karena tadi telah cemburu dan menyambar tubuh Dewi Arimbi tanpa peringatan. Kedua wanita itu lalu berpelukan dan melupakan perkelahian tadi.

Dewi Nagagini dan Dewi Arimbi lalu bertanya siapa wanita yang baru saja datang dan melerai perkelahian mereka. Dewi Urangayu pun memperkenalkan dirinya sebagai calon istri Raden Bratasena yang ketiga. Ia bercerita bahwa beberapa waktu yang lalu para Pandawa dan Kurawa berlomba menggali sungai yang menghubungkan Pegunungan Dihyang dengan Laut Selatan. Pada saat itulah ia pertama kali bertemu Raden Bratasena di mana dirinya membantu menghubungkan sungai buatan para Pandawa dengan samudera. Raden Bratasena pun berjanji akan menikahi Dewi Urangayu setelah Raden Puntadewa resmi dilantik menjadi raja.

Dewi Arimbi menggerutu menyebut Raden Bratasena sebagai laki-laki yang suka mengumbar janji. Kini Dewi Nagagini datang karena ingin mempunyai anak, sedangkan Dewi Urangayu datang untuk minta dinikahi. Sementara itu, Dewi Nagagini yang tadi cemburu kini justru tertawa senang. Sebagai istri pertama ia mengizinkan Raden Bratasena menikah lagi. Dengan demikian ia mempunyai dua orang adik, yaitu Dewi Arimbi dan Dewi Urangayu.

Raden Bratasena berterima kasih atas kerelaan Dewi Nagagini. Ia pun berjanji akan menjadi suami yang adil dan berusaha mendidik anak-anak dari ketiga istrinya itu agar kelak selalu rukun seperti saudara kandung.

6 of 10