Wisata

Pagelaran Wayang, Ki H. Manteb Soedarsono – Puntodewo Jumeneng Ratu

Published

on

Sumber Video

Prabu Dretarastra di Kerajaan Hastina memimpin pertemuan yang dihadiri Adipati Yamawidura, Patih Sangkuni, Resi Druna, dan Resi Krepa. Dalam pertemuan itu Adipati Yamawidura melaporkan tentang para Pandawa yang telah berhasil membuka sebagian Hutan Wanamarta menjadi permukiman baru, yang diberi nama Kerajaan Amarta, dengan ibukota bernama Indraprasta. Memang benar di sana terdapat negeri bangsa jin yang bernama Kerajaan Mertani. Namun, para jin itu telah berhasil ditundukkan oleh Raden Puntadewa dan adik-adiknya.

Dalam pertemuan itu, Adipati Yamawidura juga menyampaikan undangan dari Raden Puntadewa yang mengharap kehadiran Prabu Dreatarastra dan para sesepuh lainnya pada upacara pelantikan dirinya sebagai raja, yang akan digelar tujuh hari lagi.

Patih Sangkuni menyela pembicaraan. Ia menyebut para Pandawa tidak punya sopan santun karena tidak datang sendiri untuk mengundang Prabu Dretarastra yang sudah seperti ayah bagi mereka. Yang lebih lucu lagi, para Pandawa justru menyuruh paman mereka untuk menyampaikan undangan itu. Demikian Patih Sangkuni menyindir Adipati Yamawidura.

Adipati Yamawidura menjelaskan bahwa para Pandawa hari ini masih sibuk menata kota Indraprasta dan mempersiapkan segala sarana dan prasarana untuk pelantikan Raden Puntadewa. Mengenai undangan ke negara Hastina, justru Adipati Yamawidura sendiri yang menawarkan bantuan, bukan para Pandawa yang menyuruh dirinya.

Prabu Dretarastra senang mendengarnya. Meskipun pada awalnya ia termakan hasutan Patih Sangkuni agar mencelakakan para Pandawa dengan cara menugasi mereka untuk membuka Hutan Wanamarta yang angker. Akan tetapi, bagaimanapun juga rasa kebapakan dalam diri Prabu Dretarastra tetaplah ada. Ia kini merasa bahagia mendengar lima keponakannya itu berhasil mendirikan negara baru di sana.

Berpikir demikian, Prabu Dretarastra pun menjawab bahwa dirinya siap untuk datang ke Indraprasta tujuh hari lagi demi memberikan restu atas pelantikan Raden Puntadewa. Setelah dirasa cukup, Prabu Dretarastra lalu membubarkan pertemuan dan masuk ke dalam, di mana Dewi Gandari telah menunggu di gapura.

Prev1 of 10