Wisata

Pagelaran Wayang, Ki H. Manteb Soedarsono – Puntodewo Jumeneng Ratu

Published

on

Sumber Video

Patih Sangkuni Menghadap Raden Kurupati

Setelah pertemuan bubar, Patih Sangkuni didampingi Raden Dursasana dan Bambang Aswatama pergi ke Kadipaten Anom untuk menjenguk Raden Kurupati (Suyudana). Hari itu Raden Kurupati sudah lumayan sembuh dari sakitnya sejak mendengar berita bahwa ia tetap menjadi putra mahkota Kerajaan Hastina, sedangkan saingannya, yaitu Raden Puntadewa bersedia menerima Hutan Wanamarta. Raden Kurupati berharap para Pandawa tewas dibunuh para jin saat membuka hutan angker tersebut.

Raden Kurupati pun menyambut kedatangan rombongan Patih Sangkuni dan bertanya apakah para Pandawa sudah mati di Hutan Wanamarta. Patih Sangkuni menjawab para Pandawa tidak mati, tapi justru berhasil membangun negara baru bernama Amarta, dengan ibukota bernama Indraprasta. Para jin penguasa Kerajaan Mertani justru tunduk dan menyerah kalah pada mereka.

Raden Kurupati sangat terkejut dan marah. Patih Sangkuni khawatir keponakannya itu kembali sakit dan ia pun berusaha menyabarkannya. Raden Dursasana menyarankan agar sang kakak mensyukuri apa yang ada. Wilayah yang diterima para Pandawa hanya seperempat dari keseluruhan Kerajaan Hastina, sedangkan para Kurawa masih menguasai sisanya yang tiga perempat bagian.

Raden Kurupati semakin marah dan hampir memukul adik kesayangannya itu. Beruntung, Patih Sangkuni berhasil menenangkan hatinya. Patih Sangkuni mengaku dirinya telah mendapat laporan tentang Prabu Jin Yudistira yang sudah menyerah kalah kepada Raden Puntadewa itu. Mata-mata Patih Sangkuni telah mengirimkan laporan bahwa Prabu Jin Yudistira memiliki sahabat berwujud raja raksasa bernama Prabu Wisapati dari Kerajaan Guawindu. Dalam hal ini Patih Sangkuni berniat menghasut Prabu Wisapati agar membalaskan kekalahan Prabu Jin Yudistira dengan cara menyerang Kerajaan Amarta.

Raden Kurupati setuju pada rencana pamannya. Ia ingin ikut serta pergi ke Kerajaan Guawindu bersama Patih Sangkuni. Meskipun kesehatannya belum pulih benar, namun ia merasa tidak ada obat di dunia ini yang bisa menyembuhkannya kecuali kehancuran para Pandawa. Patih Sangkuni mengamati keponakannya itu dan setelah yakin Raden Kurupati sudah cukup sehat, ia pun bersedia mengajaknya serta.

Demikianlah, Patih Sangkuni lalu berangkat menuju Kerajaan Guawindu dengan ditemani Raden Kurupati, Raden Dursasana, dan Bambang Aswatama.

2 of 10