Suatu hari Abu Hurairah mendapat tugas dari Rasulullah SAW untuk menjaga beberapa karung gandum dari hasil zakat. Sebelumnya Abu Hurairah dingatkan Rasulullah SAW untuk waspada dan berhati-hati, karena nanti malam akan ada pencuri.
Pada malam itu terbukti benar adanya dugaan Rasulullah SAW bahwa akan ada maling yang akan menggondol zakat tersebut. Abu Hurairah berhasil menangkapnya,. Sang maling beralasan melakukan perbuatan tercela tersebut karena terpaksa. Sang maling mangaku bahwa terpaksa menjadi maling karena keluarganya kelaparan. Karena kasihan, Abu Hurairah pun akhirnya melepas sang maling.
Hari berikutnya kejadian yang sama dengan pelaku yang sama pula terulang kembali. Lagi-lagi dengan alasan yang sama, Abu Hurairah melepaskan kembali maling tersebut.
Rasulullah SAW pun kemudian mengingatkan kembali kepada Abu Hurairah bahwa sang maling teresebut berdusta. Pada hari ketiga, maling yang sama dengan pola yang sama pula melakukan perbuatan yang sama.
Pada kali ketiga ini, Abu Hurairah berniat untuk tidak melepaskannya kembali. Tiba-tiba sang maling ingin mengajarkan bacaan Ayat Kursi untuk mengusir setan. Kali ini, sang maling dilepaskannya kembali karena telah mengajarkannya manfaat dari bacaan Ayat Kursi.
Keesokan harinya, Abu Hurairah mengadu kepada Rasulullah dan ternyata ABu Hurairah tetap saja mendapatkan teguran dari Rasululah SAW. Rasulullah menunjukkan kepada Abu Hurairah bahwa maling tersebut adalah jelmaaan dari iblis yang mengubah diri menjadi manusia.
