Pohon Nut Endemik Hutan Amazon
Pohon Nut Brasil tinggi menjulang mencapai ketinggian setinggi 160 kaki. Dengan mahkota megah yang diameternya lebih dari 100 kaki. Tetapi pohon ini merupakan tanaman yang sangat sensitif. Pohon ini menolak untuk tumbuh di tempat lain selain di wilayah hutan hujan Amazon.
Meskipun ada upaya komersial, pohon Nut Brasil tidak dapat dibudidayakan karena pohon ini sangat bergantung pada interaksi kompleks spesies Amazon lainnya. Pohon ini membutuhkan lebah asli Amazon yang besar yang menyerbuki bunga dan bijinya yang tersebar secara eksklusif oleh hewan pengerat kecil yang disebut agoutis. Pohon nut Brazil mungkin merupakan simbol keseimbangan hutan hujan Amazon yang luar biasa halus dan pentingnya melindungi lingkungan yang unik ini.
Hutan hujan Amazon adalah sekitar dua juta mil persegi dari beberapa ekosistem paling kuat di planet ini. Diperkirakan sepuluh persen spesies dunia berdiam disana, termasuk 40.000 spesies tanaman, 1.300 spesies burung, 3.000 ikan, 430 mamalia, dan lebih dari 2,5 juta spesies serangga. Para ilmuwan terus-menerus menemukan spesies baru dan banyak obat herbal berasal dari tumbuhan dan hewan yang hanya ditemukan di Amazon.
Selain keanekaragaman hayati yang unik dan berharga, Amazon juga bertindak sebagai paru-paru planet ini. Pohon-pohonnya menyerap karbon dioksida yang kita buang dan hasilkan dengan membakar bahan bakar fosil, dan mereka juga menciptakan sekitar enam persen oksigen dunia. Tanpa hutan hujan Amazon, planet ini mungkin berjuang keras hanya untuk bernapas.
Tetapi dalam lima puluh tahun terakhir, sekitar tujuh belas persen Amazon telah ditebangi untuk penebangan, penambangan, pertanian, dan penggembalaan. Praktik penebangan ini semakin meningkat. Penggundulan hutan ini merupakan pukulan ganda.
Hutan hujan Amazon sering terbakar yang melepaskan karbon mereka ke atmosfer sementara pada saat yang sama hilangnya pohon-pohon juga mengurangi kemampuan planet untuk menyerap kelebihan karbon yang kita buat. Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa Amazon sekarang mungkin menghasilkan lebih banyak CO2 daripada yang diserapnya.
