Khazanah

Kisah Abu Mahdzurah Dari Penghina Adzan Menjadi Muadzin Masjidil Haram

Published

on

Sumber Gambar: facebook.com

Abu Mahdzurah

Menjelang waktu Zuhur, Bilal berdiri hendak mengumandangkan adzan. Melihat itu, Abu Mahdzurah pun ikut berdiri dengan maksud ingin memperolok-olok adzan Bilal dari belakang gunung.

Bilal mengumandangkan, “Allahu Akbar,” lalu Abu Mahdzurah menirukannya dengan mengumandangkan kalimat yang sama.

Bilal mengumandangkan adzan di hadapan kaum muslimin, sedangkan Abu Mahdzurah mengumandangkan adzan di hadapan kambing gembalaannya.

​Mendengar hal itu, Rasulullah SAW meminta Ali dan Zubair untuk mendatangkan pemilik suara tersebut. Lalu keduanya pergi ke balik gunung dan berhasil menangkap sekelompok anak muda di sana, kemudian membawa mereka ke hadapan Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bertanya, “Siapakah tadi yang mengumandangkan adzan di antara kalian?”

Mereka pun terlihat takut dan malu-malu.

Lalu Rasulullah SAW berkata, “Kumandangkanlah adzan oleh kalian!”

Lantas mereka pun mengumandangkan adzan satu per satu. Orang pertama mengumandangkan adzan, akan tetapi suaranya berbeda dengan suara merdu tadi. Orang kedua tidak jauh berbeda keadaannya. Lalu, terdengarlah suara merdu dari orang ketiga yang mengumandangkan adzan, ternyata dialah Abu Mahdzurah.

Rasulullah SAW bertanya, “Kamukah tadi yang mengumandangkan adzan?”

Abu Mahdzurah menjawab, “Iya.”

Lalu Rasulullah SAW mendekat dan melepaskan penutup kepala Abu Mahdzurah kemudian berdoa, “Ya, Allah. Berkahilah dia dan berilah dia hidayah untuk masuk Islam,” sembari mengusap kepalanya dan mengulangi doanya, “Ya, Allah. Berkahilah dia dan berilah dia hidayah untuk masuk Islam.”

Seketika itu Abu Mahdzurah langsung mengucapkan, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan engkau adalah Rasulullah.”

Lalu Nabi bersabda, “Pulanglah, jadilah muadzin bagi penduduk Mekkah. Engkaulah muadzin penduduk Mekkah.”

Prev1 of 2