Bertahun-tahun pak Sarno berkutat dengan percobaan okulasi nya. Dia tidak hanya ingin mendapatkan durian unggul pada rasa, aroma dan tekstur buah duriannya tetapi dia juga ingin menciptakan durian yang mempunyai batang pendek, berbuah banyak dan mempunyai masa panen yang tidak terlalu lama. Percobaannya tidak sia-sia, sekitar tahun 2000an, pak Sarno akhirnya mampu menciptakan sebuah jenis durian baru yang tidak hanya unggul pada buah tetapi juga pada budidaya.
Durian ini diberi nama durian Bawor. Durian bhineka bawor ini termasuk jenis durian unggulan yang layak untuk dibudidayakan. Pemberian nama durian bawor ini yang berasal dari nama Punakawan Bagong, adik dari Petruk. Petruk merupakan salah satu jenis durian yang dipakai pak Sarno dalam usahanya untuk mendapatkan jenis durian unggul yang baru.
Sebagai durian unggulan, durian Bawor mempunyai banyak keistimewaan terutama pada aroma, tekstur dan rasa buah. Durian bawor mempunyai dua jenis berdasarkan warna daging yaitu durian yang berwarna kuning keemasan dan durian yang berwarna oranye. Buah durian bawor mempunyai ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan durian montong. Jika pada durian montong ukuran buahnya bisa mencapai sekitar 10 – 13 kg, durian bawor bisa mencapai berat sekitar 15 kg.
Dalam hal rasa, durian Bawor memiliki rasa khas durian lokal, rasanya legit tetapi juga ada unsur pahitnya, karena ada kandungan alkohol pada buah. Rasa pahit ini lah yang dicari para penikmat durian.
Aroma durian Bawor tidak terlalu menyengat sehingga mengundang selera untuk menyantapnya. Durian Bawor mempunyai dua warna yaitu yang berwarna kuning keemasan dan oranya. Keunggulan durian bawor berwana kuning rasa buah nya sudah manis bahkan ketika durian belum matang. Sementara durian oranye, buah pada saat belum matang terasa tawar tetapi rasanya menjadi manis sedikit pahit ketika buahnya matang.
Sumber:Â jualbenihmurah.com
