Khazanah

Belajar Mengenal Islam Bersama Gus Yahya dan Gus Mus

Published

on

Sumber Video

Menurut Gus Mus dalam refleksinya mengenai Islam, pertama yang perlu diingat bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah melanjutkan misi dari nabi-nabi sebelumnya. Rasulullah SAW menggambarkan bahwa ibarat bangunan, agama itu sudah tertata semua, tinggal satu batu bata untuk melengkapinya/menyempurnakannya.

Sayangnya, belakangan ini banyak orang yang menganggap Islam itu tiba-tiba datang dan membelasah semua agama sebelumnya. Islam itu untuk kemaslahatan seluruh umat manusia, ketika Rasulullah SAW mendapatkan tugas untuk melanjutkan hal ini,  Rasulullah melakukannya terlebih dahulu. Dapat dikatakan bahwa Rasulullah itu ibarat al Qur’an yang berjalan.

Kita harus bertanya apakah Rasulullah SAW itu diperintahkan untuk membelasah ajaran-ajaran sebelumnya atau ditugaskan untuk menyempurnakannya. Rasulullah itu selalu menyatakan bahwa Rasulullah SAW itu diminta untuk mengajak, bukan memaksa.

Karena kita saat ini berada di muara, maka airnya keruh sekali. Oleh sebab itu, kita harus mengkaji ulang bagaimana perilaku Rasulullah SAW, perilaku para sahabat agar bisa benar-benar melakukan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Satu hal yang perlu diteladani oleh Rasulullah SAW adalah sikap adil. Kalau kita tidak bersikap adil, maka kita tidak Lillah.

Sulitnya, kita ini cenderung condong ke salah satu arah. Makanya, Rasulullah SAW selalu mengajarkan kita untuk bersikap di tengah-tengah.

Kalau terlalu benci ataupun terlalu cinta, maka kita jelas tidak berada di tengah-tengah dan pasti akan sangat sulit untuk bersikap adil.  Sikap adil itu harusnya berdasarkan Lillah, bukan berdasarkan nafsu kita masing-masing.

Bahkan kepada kaum kafir pun kita harus bersikap adil. Apalagi kepada sesama muslim.

Sumber: GusMus Channel