Wisata

Mengapa Joged Bumbung Harus Berbau Porno Aksi? Sungguh Sangat Disayangkan

Published

on

Sumber Video

Pada dasarnya joged Bumbung adalah sejenis tari pergaulan penuh etika dan estetika yang berasal dan sangat populer di Bali. Pergeseran jaman, tarian yang sebenarnya penuh estetika ini berubah menjadi tarian yang diduga semakin banyak mengedepankan erotisme. Padahal, tarian ini sebenarnya merupakan tarian yang indah, lincah, dinamis dan mengedepankan etika serta estetika yang tinggi pada awalnya. Sangat wajar jika UNESCO memasukkannya sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Joged Bumbung berasal dari desa Kalopaksa, Seririt Buleleng. Awalnya tarian ini adalah tarian yang dibuat oleh sekelompok petani untuk mengisi luang sebagai pengobat letih menanam padi.

Pada masa awal dibuat, tarian ini sebenarnya sederhana, dan juga dengan perangkat gamelan yang nyaris seadanya. Gamelan pengiring pun hanyalah berupa gamelan dari bambu yang disebut ting klik.

Perkembangan jaman dan ketatnya kompetisi, membuat para seniman joged bumbung semakin lepas dari pakem aslinya. Banyak diantara grup seniman tari ini kemudian berubah semata hanya sekedar pertarungan untuk merebut pasar dan memenangkan persaingan, sehingga etika dan estetika banyak yang agak diabaikan.

Joged berbau erotisme kemudian untuk saat ini lebih dikedepankan. Penampilan seni yang adiluhung kemudian berubah menjadi aksi yang berbau porno aksi (jaruh).

Padahal joged bumbung klasik sebenarnya merupakan jenis tarian pergaulan yang penuh estetika dan etika. Seharunya demi menjaga nilai seni yang adiluhung dari tarian pergaulan yang sangat populer asal Bali ini,  tidak boleh mengedepankan erotisme dengan alasan apapun juga.

Hal ini harus mendapatkan perhatian yang lebih oleh para seniman Bali dan juga lembaga terkait termasuk Dinas pariwisata dan juga Dinas Kebudayaan baik yang ada di Bali maupun di Pusat. Tarian yang penuh estetika ini tidak boleh dirusak dengan kemasan inovasi yang tidak patut untuk dipertontonkan kepada khalayak, apalagi jikalau banyak diantara penonton adalah anak-anak di bawah umur. Akan sangat memalukan dan memprihatinkan jika Joged Bumbung di-delisting dari salah satu tarian Bali yang menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO gara-gara ketidaksenonohan yang dipamerkan akhir-akhir ini.

Sumber Video: Imago Bali